Merokok Setelah Bermain Futsal, Apakah Meningkatkan Dampak Merokok?
Info Kesehatan - Merokok merupakan kebiasaan yang masih kerap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, walaupun pada kenyataannya bahaya merokok bagi kesehatan tubuh sudah sangat diketahui luas. Rokok mengandung berbagai zat adiktif seperti nikotin dan tar yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Selain itu, asap rokok juga mengandung beragam bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat merusak organ tubuh seperti paru-paru dan jantung.
Salah satu waktu yang paling umum dimanfaatkan sebagian besar perokok untuk mengisap rokok adalah usai melakukan aktivitas olahraga atau bermain olahraga, seperti sepak bola, bulu tangkis, dan futsal. Banyak perokok beranggapan bahwa dengan merokok setelah berolahraga dapat membantu melepaskan penat dan lelah otot setelah mengeluarkan banyak energi. Selain itu, sebagian perokok juga berpikir bahwa mengisap rokok dapat memulihkan tenaga dan kondisi tubuh agar kembali bugar setelah kelelahan bermain olahraga cukup lama.
Namun, pada kenyataannya anggapan tentang manfaat merokok pasca berolahraga tersebut sama sekali tidak benar. Merokok justru akan berdampak sangat buruk bagi kondisi dan kesehatan tubuh setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup melelahkan seperti bermain futsal. Beberapa dampak negatif dari kebiasaan merokok setelah olahraga antara lain dapat memperlambat pemulihan kondisi tubuh, mengganggu sistem pernapasan dan kardiovaskular, hingga menyebabkan dehidrasi.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2022, diketahui bahwa persentase perokok di Indonesia mencapai 28,8% dari total populasi. Artinya, lebih dari 1 dari 4 orang Indonesia masih memiliki kebiasaan merokok. Sementara itu, olahraga futsal juga semakin digemari masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Asosiasi Futsal Seluruh Indonesia (AFSI) di tahun 2023 ini, estimasi jumlah pemain futsal di Tanah Air telah melebihi 3 juta orang dari berbagai kalangan usia.
Dengan populasi perokok dan peminat futsal yang sama-sama tinggi, kebiasaan merokok setelah selesai bermain futsal pun terbilang sangat lazim. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan Rizaldy Pinzon dkk pada 2021, terdapat 58,7% responden yang menyatakan kerap mengisap rokok seusai pertandingan futsal guna melepas lelah dan memulihkan tenaga. Angka ini cukup besar dan memprihatinkan mengingat praktik tersebut justru berisiko buruk bagi kesehatan.
Apakah merokok setelah bermain futsal meningkatkan resiko dari merokok itu sendiri?
Merokok setelah melakukan aktivitas fisik intens seperti bermain futsal terbukti dapat meningkatkan risiko kesehatan yang ditimbulkan dari rokok itu sendiri. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Rizky dan kolega-koleganya pada tahun 2021, kebiasaan mengisap rokok setelah olahraga yang melelahkan semacam pertandingan futsal, sepak bola, hingga senam aerobik, justru mampu memperparah dampak negatif asap rokok terhadap tubuh manusia.
Fenomena ini dipicu oleh kondisi tubuh yang baru saja menjalani aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Setelah berolahraga, sistem pernapasan dan kardiovaskular manusia masih dalam mode pemulihan, di mana denyut jantung dan laju pernapasan melaju dengan kencang untuk mengembalikan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, terjadi penurunan kadar oksigen dalam sirkulasi darah pasca berolahraga. Manakala seorang perokok menghisap rokok saat suplai oksigen sedang menipis ini, maka racun dan bahan kimia berbahaya dalam asap rokok akan jauh lebih mudah masuk dan terserap ke dalam aliran darah yang tengah memompa deras tersebut. Paparan racun rokok inilah yang kemudian berisiko memicu munculnya penyakit-penyakit mematikan jangka panjang seperti serangan jantung mendadak, stroke, gangguan ereksi atau impotensi pada pria, hingga kanker paru-paru.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para atlet maupun masyarakat umum untuk menghindari kebiasaan merokok setelah olahraga, terlebih yang bersifat intens seperti futsal. Selain memperlambat proses pemulihan tubuh, merokok pasca berolahraga terbukti memperparah risiko kesehatan yang ditimbulkan dari konsumsi rokok itu sendiri. Mengurangi aktivitas merokok setelah olahraga adalah kunci untuk meminimalkan potensi kerusakan organ dalam tubuh.
Lalu apakah Merokok setelah futsal menurunkan kualitas permainan pemainya?
Merokok usai melakukan aktivitas fisik yang intens seperti pertandingan futsal terbukti berdampak buruk terhadap performa dan kualitas permainan atlet itu sendiri. Berdasarkan studi yang dilaksanakan oleh Tim Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2022, zat nikotin serta karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat mengurangi pasokan oksigen ke otot-otot rangka tubuh. Berkurangnya suplai oksigen ini pada akhirnya akan sangat menghambat proses pemulihan kondisi fisik tubuh setelah melakukan olahraga intens dengan durasi yang cukup lama seperti futsal. Dampaknya, atlet futsal yang merokok pasca bertanding cenderung akan jauh lebih mudah mengalami kelelahan otot (fatigue) dalam jangka pendek. Kondisi fatigued ini jelas sangat berpengaruh negatif terhadap kualitas dan performa permainan si atlet saat bertanding di lain waktu.
Selain itu, berbagai zat toksik dan racun dalam asap rokok juga terbukti memperlambat proses penyembuhan otot, tendon, dan jaringan tubuh lain yang rusak ataupun mengalami cidera ringan akibat bermain futsal. Studi yang dirilis Joko Prabowo pada 2021 menjelaskan bahwa luka sobek dan memar pada otot atlet futsal perokok akan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dibanding atlet non-perokok. Agen Domino99
Tentu saja cidera yang berkepanjangan ini sangat berisiko menurunkan performa atlet saat bertanding futsal. Bahkan American College of Sports Medicine melaporkan risiko cidera kembali pada atlet futsal perokok bisa 3,5 kali lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak merokok. Oleh sebab itu, menghindari rokok setelah pertandingan futsal adalah kunci agar performa tetap optimal.
Maka dari itu Sebagai perokok, sudah seharusnya menyadari risiko kesehatan dan penurunan kualitas performa olahraga akibat kebiasaan merokok setelah aktivitas fisik intens seperti bermain futsal.
Oleh karena itu, perokok disarankan untuk mulai mengurangi frekuensi merokoknya pasca berolahraga dan bahkan berupaya berhenti merokok sama sekali. Merokok setelah olahraga hanya akan memperparah efek toksik rokok dalam tubuh dan memperlambat recovery. SahabatQQ
Sedangkan bagi masyarakat umum yang bukan perokok, tetap disarankan menjaga jarak dari perokok pasca berolahraga. Paparan asap rokok orang lain (perokok pasif) juga berisiko buruk bagi kesehatan meskipun tidak merokok langsung. Menghindari dan menjauhi area merokok sesudah olahraga menjadi kunci bagi non-perokok agar terlindung dari bahaya asap rokok orang lain tersebut. Di samping itu, masyarakat umum juga diharapkan turut mengingatkan kerabat perokoknya untuk tidak merokok pasca berolahraga demi menjaga kesehatan dan kualitas hidup mereka ke depannya





0 Comments